Pendidikan di usia dini sangat membantu anak-anak kita dalam mempersiapkan mereka di bangku Sekolah Dasar. Ayooo dukung anak-anak dalam memotivasi mereka untuk belajar.
Jln. Merah Delima 2 No.12 Cawang Kavling Jakarta Timur Telp: 021-8578020 HP: 08176764319
Kamis, 25 Agustus 2016
Minggu, 24 Juli 2016
Sharing Info untuk para mama
RENUNGAN..
Bocah yg Kena Gangguan Jiwa karena Terlalu Banyak Ikut Les
Posted on 2016-07-20 11:44
Kisah yang sungguh membuat hati miris ini datang dari sebuah akun Facebook bernama Andi Teposs. Tertanggal 18 Juli kemarin, Andi berkisah tentang nasib malang yang harus dialami oleh seorang gadis kecil berusia 6 tahun.
Dalam cerita itu tidak disebutkan siapa nama lengkap si anak. Tapi semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk para orangtua.
Berikut merupakan kisah yang dituturkan oleh Andi di Facebook :
"Pelajaran berharga untuk yang punya cucu atau anak ...
Hari ini saya berkunjung ke sebuah rumah sakit, membezuk anak teman saya yang sedang sakit. Teman saya ini seorang wanita karir lulusan S2 dari sebuah universitas ternama.
Anaknya adalah seorang anak perempuan yang cantik, umurnya baru 6 tahunan. Tak lupa saya membawakan sebuah boneka sebagai buah tangan...Waktu saya datang dia langsung mengenali saya sebagai teman mamanya ..
Bu Siti ya?"
"Iya," jawab saya, agak terharu karena dia mengenali saya.
"Ayoo.. Bu Siti.. 42: 6, berapa?"
"Kalau do'a masuk kamar mandi?"
Kemudian dia menirukan gaya mengajar bu gurunya di kelas.
Ada senam bersama, lalu dia menirukan gerakan senam versi dia kemudian menyanyikan lagu 5 x 5 =25, setelah itu dia melafalkan doa sebelum makan.
"Bu Siti ..ayo ..buat kalimat ..saya pergi ke sekolah setelah itu pulangnya ke mall, bisa?"
Lucu?? Pintar?? Cerdas??
Mungkin itu juga yang ada di benak teman- teman saat mengikuti celoteh anak perempuan teman saya itu.
Namun selama saya hadir disitu sang bunda terus menerus menyeka air matanya.
Ya.. saya turut prihatin dengan penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Penyakit apakah itu?
Yang pasti bukan sembarang penyakit seperti anak anak biasa, bukan demam, bukan batuk, dan bukan pilek.
Jangan terkejut teman teman... karena saya berkunjung bukan di rumah sakit biasa, saya sedang berada di Rumah Sakit Jiwa...
Ya... sebuah Rumah Sakit Jiwa di kawasan Jakarta Timur. Apa yg sebenarnya terjadi??
Minggu-minggu terakhir ini sang anak sangat suka menangis. Kalau ditanya apa saja... jawabnya sering ngelantur, "7" "24 : 6 = 4", "how are you", dan jawaban lain seperti huruf hijaiyah.
Kemudian ia menirukan gaya gurunya mengajar.
Menurut psikolog , anak ini terlalu di forsir.. dia mengikuti les matematika dan k**** yang target tugasnya 1 buku harus selesai 10 menit.
Kemudian les Bahasa Inggris, terus PR sekolah, les mengaji dan lain-lain sehingga mengakibatkan anak terlalu jenuh.
Si anak hanya mau bercerita sama psikolognya, tetapi kalau ditanya oleh orang lain jawabannya angka-angka, Bahasa Inggris atau pelajaran mengaji.
Jadi dia menirukan gaya gurunya, dan jika bertemu orang yang memakai baju guru dia langsung tertekan.
Yang lebih mengharukan lagi, saat melihat sang bunda menangis, si anak cuma bilang, "Bunda jangan nangis.. aku kan pinter.. tapi aku ga mau tidur sama bunda yaa.. aku maunya sama dokter ganteng atau cantik aja.."
Dia memang tinggal di kamar VIP... jadi memang ada dokter yg menemani sehari-hari.
Dan ternyata ada 5 anak kecil yang masuk rumah sakit jiwa itu.. tapi dia yg paling kecil... sisanya umur 12 tahunan.. karena broken home..
Hanya dia sendiri yang mengalami gangguan akibat terlalu banyak tekanan belajar..
Sungguh kasihan...
Pelajaran berharga untuk para orang tua agar tetap memperhatikan tahapan perkembangan anak, usia TK adalah usia bermain, belajarpun harus melalui permainan dan jangan korbankan anak-anak kita karena AMBISI kita sebagai orangtua.
Biarkan mereka bermain dan berikanlah kenangan masa kecil yang terindah untuk mereka....
CATATAN
Ayah bunda... renungkanlah... menyekolahkan anak bukan karena ingin dipuji orang, "O anaknya sekolah di sekolah favorit", tapi selalu bertanya pada anak saya "seneng nggak sekolah di situ, nyaman nggak teman-teman dan gurunya?", karena yang sekolah anak kita... bukan kita."
Itulah kisah yang dituturkan oleh Andi tentang seorang anak perempuan yang mengalami gangguan jiwa
http://www.cerminan.com/…/bocah-ini-kena-gangguan-jiwa-kare…
Semoga bermanfaat ☺
Bocah yg Kena Gangguan Jiwa karena Terlalu Banyak Ikut Les
Posted on 2016-07-20 11:44
Kisah yang sungguh membuat hati miris ini datang dari sebuah akun Facebook bernama Andi Teposs. Tertanggal 18 Juli kemarin, Andi berkisah tentang nasib malang yang harus dialami oleh seorang gadis kecil berusia 6 tahun.
Dalam cerita itu tidak disebutkan siapa nama lengkap si anak. Tapi semoga kisah ini bisa menjadi pelajaran yang berharga untuk para orangtua.
Berikut merupakan kisah yang dituturkan oleh Andi di Facebook :
"Pelajaran berharga untuk yang punya cucu atau anak ...
Hari ini saya berkunjung ke sebuah rumah sakit, membezuk anak teman saya yang sedang sakit. Teman saya ini seorang wanita karir lulusan S2 dari sebuah universitas ternama.
Anaknya adalah seorang anak perempuan yang cantik, umurnya baru 6 tahunan. Tak lupa saya membawakan sebuah boneka sebagai buah tangan...Waktu saya datang dia langsung mengenali saya sebagai teman mamanya ..
Bu Siti ya?"
"Iya," jawab saya, agak terharu karena dia mengenali saya.
"Ayoo.. Bu Siti.. 42: 6, berapa?"
"Kalau do'a masuk kamar mandi?"
Kemudian dia menirukan gaya mengajar bu gurunya di kelas.
Ada senam bersama, lalu dia menirukan gerakan senam versi dia kemudian menyanyikan lagu 5 x 5 =25, setelah itu dia melafalkan doa sebelum makan.
"Bu Siti ..ayo ..buat kalimat ..saya pergi ke sekolah setelah itu pulangnya ke mall, bisa?"
Lucu?? Pintar?? Cerdas??
Mungkin itu juga yang ada di benak teman- teman saat mengikuti celoteh anak perempuan teman saya itu.
Namun selama saya hadir disitu sang bunda terus menerus menyeka air matanya.
Ya.. saya turut prihatin dengan penyakit yang sedang diderita oleh anaknya. Penyakit apakah itu?
Yang pasti bukan sembarang penyakit seperti anak anak biasa, bukan demam, bukan batuk, dan bukan pilek.
Jangan terkejut teman teman... karena saya berkunjung bukan di rumah sakit biasa, saya sedang berada di Rumah Sakit Jiwa...
Ya... sebuah Rumah Sakit Jiwa di kawasan Jakarta Timur. Apa yg sebenarnya terjadi??
Minggu-minggu terakhir ini sang anak sangat suka menangis. Kalau ditanya apa saja... jawabnya sering ngelantur, "7" "24 : 6 = 4", "how are you", dan jawaban lain seperti huruf hijaiyah.
Kemudian ia menirukan gaya gurunya mengajar.
Menurut psikolog , anak ini terlalu di forsir.. dia mengikuti les matematika dan k**** yang target tugasnya 1 buku harus selesai 10 menit.
Kemudian les Bahasa Inggris, terus PR sekolah, les mengaji dan lain-lain sehingga mengakibatkan anak terlalu jenuh.
Si anak hanya mau bercerita sama psikolognya, tetapi kalau ditanya oleh orang lain jawabannya angka-angka, Bahasa Inggris atau pelajaran mengaji.
Jadi dia menirukan gaya gurunya, dan jika bertemu orang yang memakai baju guru dia langsung tertekan.
Yang lebih mengharukan lagi, saat melihat sang bunda menangis, si anak cuma bilang, "Bunda jangan nangis.. aku kan pinter.. tapi aku ga mau tidur sama bunda yaa.. aku maunya sama dokter ganteng atau cantik aja.."
Dia memang tinggal di kamar VIP... jadi memang ada dokter yg menemani sehari-hari.
Dan ternyata ada 5 anak kecil yang masuk rumah sakit jiwa itu.. tapi dia yg paling kecil... sisanya umur 12 tahunan.. karena broken home..
Hanya dia sendiri yang mengalami gangguan akibat terlalu banyak tekanan belajar..
Sungguh kasihan...
Pelajaran berharga untuk para orang tua agar tetap memperhatikan tahapan perkembangan anak, usia TK adalah usia bermain, belajarpun harus melalui permainan dan jangan korbankan anak-anak kita karena AMBISI kita sebagai orangtua.
Biarkan mereka bermain dan berikanlah kenangan masa kecil yang terindah untuk mereka....
CATATAN
Ayah bunda... renungkanlah... menyekolahkan anak bukan karena ingin dipuji orang, "O anaknya sekolah di sekolah favorit", tapi selalu bertanya pada anak saya "seneng nggak sekolah di situ, nyaman nggak teman-teman dan gurunya?", karena yang sekolah anak kita... bukan kita."
Itulah kisah yang dituturkan oleh Andi tentang seorang anak perempuan yang mengalami gangguan jiwa
http://www.cerminan.com/…/bocah-ini-kena-gangguan-jiwa-kare…
Semoga bermanfaat ☺
Sabtu, 18 Juni 2016
free pendaftaran bulan agustus 2016
PROMOSI
Dapatkan Gratis biaya Pendaftaran di bulan Agustus 2016.....
Jumat, 10 Juni 2016
Jarimatika
Berhitung cepat dengan Jarimu... untuk usia 5 - 12 tahun.
Buka hari Rabu dan Jumat jam 14.20 - 17.30
Apa sih, jarimatika itu?
Jarimatika adalah cara berhitung KaBaTaKu (kali, bagi, tambah, kurang) dengan menggunakan jari tangan. Biasanya, anak-anak paling takut dan paling tidak senang dengan pelajaran berhitung. Namun, jarimatika memberikan sebuah solusi yang lain, sehingga berhitung menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Jarimatika paling efektif diajarkan pada anak usia kanak-kanak (4-6 tahun) dan usia sekolah dasar (6-12 tahun). Tapi, kita sebagai orang tua pun dapat mempelajarinya juga.
Apa keunggulan jarimatika dibandingkan metode lain?
1. Memberikan visualisasi dalam proses berhitung
2. Menggembirakan anak saat menggunakannya
3. Tidak memberatkan memori otak
4. Alatnya adalah jari tangan yang tidak perlu membeli, tidak pernah ketinggalan, selalu dibawa kemana saja, dan tidak bisa disita pada saat ujian
5. Membentuk mental berhitung yang cemerlang karena secara nyata mengedepankan proses mendapatkan hasil
6. Merangsang potensi otak sehingga berkembang dan mencapai fungsi yang optimal
7. Meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam berpikir
Apa sih, jarimatika itu?
Jarimatika adalah cara berhitung KaBaTaKu (kali, bagi, tambah, kurang) dengan menggunakan jari tangan. Biasanya, anak-anak paling takut dan paling tidak senang dengan pelajaran berhitung. Namun, jarimatika memberikan sebuah solusi yang lain, sehingga berhitung menjadi lebih mudah dan menyenangkan.
Jarimatika paling efektif diajarkan pada anak usia kanak-kanak (4-6 tahun) dan usia sekolah dasar (6-12 tahun). Tapi, kita sebagai orang tua pun dapat mempelajarinya juga.
Apa keunggulan jarimatika dibandingkan metode lain?
1. Memberikan visualisasi dalam proses berhitung
2. Menggembirakan anak saat menggunakannya
3. Tidak memberatkan memori otak
4. Alatnya adalah jari tangan yang tidak perlu membeli, tidak pernah ketinggalan, selalu dibawa kemana saja, dan tidak bisa disita pada saat ujian
5. Membentuk mental berhitung yang cemerlang karena secara nyata mengedepankan proses mendapatkan hasil
6. Merangsang potensi otak sehingga berkembang dan mencapai fungsi yang optimal
7. Meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan ketelitian dalam berpikir
Belajar jarimatika dapat membantu anak dalam pelajaran matematika, sehingga anak tidak phobi/alergi terhadap matematika atau pelajaran lain yang berbasis ganda. Selain itu, anak yang belajar jarimatika biasanya menjadi lebih percaya diri, lebih tekun, dan lebih kreatif dalam menciptakan ide-ide.
English Course
Tersedia kursus bahasa inggris dengan metode Phonics... untuk anak TK - SD.
Buka: Senin - Jumat jam 09.00 - 17.00
GAFA
Kursus GAFA Kursus baca tulis dengan metode suku kata yang menyenangkan.
Buka hari Senin, Selasa, Kamis jam 09.00 - 17.00